Rabu, 18 April 2012

IKHLAS??? It's easy...

Hmm... ikhlas? Buat aku, itu sebuah kata yang mudah diucapkan, tapi sulit di aplikasikan pada kehidupan nyata. Pada kenyataanya memang seperti itu. Terkadang. Tetapi, terkadang segala sesuatu hal itu ditentukan oleh kita sendiri. Yup! Yang aku maksud dengan "persepsi" orang itu sendiri. Ya... kita semua tahu itu. Kita itu terkadang, selalu memikirkan hal-hal yang negatif terlebih dahulu. Hal-hal yang terburuk. Memang kita juga harus memikirkan hal terburuk... tapi kan masih ada hal yang terbaik yang perlu kita perjuangkan untuk meweujudkannya. Itulah kenapa kita diberi dua mata. Supaya kita bisa melihat dengan jelas. Secara keseluruhan. Sering orang yang memandang dengan sebelah mata itu keliru. Hal-hal seperti itu harus kita jadikan pelajaran.
Ok. I'll share with you.
From the beginning. There's someone that disturb my mind for some years. Dan pada akhirnya, aku bisa menghilangkan dia dari pikiranku sendiri. Semuanya luruh secara perlahan. Gak ada yang mengganggu pikiranku lagi. Why? Karena aku sudah ikhlas dengan semua garis hidup yang telah Allah berikan untukku. Masa lalu. Sekarang. Masa depan. Aku yakin jikalau Allah pasti memberi yang terbaik untukku. This way must be the best for me. Ternyata, hal yang aku pikir, hal yang aku kira akansulit untuk melakukannya, aku bisa melakukannya dengan mudah. hanya dengan bertekad pada diri sendiri I'll change my self and I promise with my self I'll be the last cry before I'll change my mind. Dan lega sudah diriku. Hidup damai. Tenang. Nggak ada beban sama sekali lagi tentang hal itu. Termia Kasih ya Allah tentang semua yang telah kau berikan untukku.
"Sesungguhnya Allah telah menunjukkan jalan yang terbaik untuk hambanya. Tetapi, terkadang kita yang tidak mengambil jalan itu. Jadi, jangan bilang kalau kita belum dapat mendapat hidayah dari Allah. Tetapi, kita lah yang tidak mau mengambilnya"

Minggu, 30 Oktober 2011

Eyes never lie

Eyes never lie....
Eyes answer anything...
Really great, great, and great!!!

Aku tahu kau bisa membaca semua perasaanku melalui mataku. INGAT, hanya perasaanku saja. Bukan berarti kau juga bisa mengetahui masalahku saat mataku berbicara padamu tentang perasaanku. Mataku memang tidak pandai berbohong, menutupi segala sesuatu yang sedang terjadi padaku. Kau tahu? Disaat hatiku terluka, mataku yang berbicara. Bukan hanya hatiku saja, jika salah satu anggota badanku terluka atau teramat sakit, mataku pun ikut berbicara. Segalanya dan apapun. Tetapi, walaupun mataku tak pandai berbohong dan tak pandai menutupi sesuatu, bibir dan hatiku amat teramat pintar untuk mentupi segala sesuatu itu. Inilah dinding pertahananku yang kedua. Kau tak akan pernah bisa menembus pertahananku. Kau tak bisa memasuki kehidupanku jika bibir dan hatiku tak ikut bicara. Karena aku bukan tipe orang yang mudah terbuka dengan orang lain. Mudah percaya pada orang lain. Jika kau ingin tahu, aku menyembunyikan banyak hal dari semua temanku. Bahkan, orang-orang terdekatku sekalipun. Kenapa aku seprti itu? Bukannya aku tidak ingin berbagi dengan mereka, tetapi aku memang tidak suka membuat orang lain terlibat dan tahu maslah yang sedang aku hadapi. Karena itu membuat mereka terkadang prihatin dan kasihan padaku. Dan asal kau tahu kawan, aku tidak suka diperlakukan seperti itu. Dan aku pun tidak ingin merusak kebahagian orang lain yang sedang mereka rasakan. Melihat mereka bahagia pun, sudah membuatku senang. Aku tidak mau mengusik kehidupan orang lain. Hanya itu.


I sure, I'm not A.L.O.N.E.

A.L.O.N.E.A.L.O.N.E.A.L.O.N.E.A.L.O.N.E.A.L.O.N.E.A.L.O.N.E.A.L.O.N.E.A.L.O.N.E.A.L.O.N.E.

Sebuah kata yang sangat sederhana, tetapi sebuah rasa yang sangat menyakitkan. Mungkin.
Aku kira, pada awalnya sebuah kata itu sangat menyenangkan dan sangat mengasyikkan untukku. Sendiri. Tidak ada yang menggangguku. Tenang. Damai. Tentram. Tapi ternyata, aku salah besar!!! Sebuah kata itu membuatku menderita
Bagaimana jika kau sedang merasakan bahagianya bersama orang-orang terdekat, orang-orang tersayang, dan tiba-tiba mereka menghilang begitu saja tanpa ada sebab angin hujan yang pasti. Bagaimana rasanya jika semua itu diambil secara tiba-tiba. Yup. Aku merasakan hal itu beberapa kali. Dan pada akhirnya, aku L.E.L.A.H. Aku memang bukann tipe orang yang traumatik. Tetapi, aku tidak ingin membenci mereka yang telah meninggalkanku sendirian dengan begitu saja. Dan aku merasakan hal ini bukan hanya satu atau dua kali saja. "Bagaikan malaikat yang sayapnya telah patah".
Mereka membuatku untuk tidak percaya lagi pada semua orang. Mereka juga membuatku muak pada semua ini. Jangan salahkn aku jika suatu saat nanti aku sudah tidak lagi percaya pada kalian semua.
Kesendirian memang bukan hal menyenangkan bagi sebagian orang. Tetapi, kesendirian membuat kita lebih berpikir menjadi sosok yang lebih dewasa. 
Aku tahu memang orang-orang yang nampak dimataku itu tidak selalu ada disampingku. Tetapi, aku masih punya Allah dan makhluk Allah yang lain. Matahari yang tak pernah absen menyapa di pagi hari dan menerangi hari-hari makhluk dimuka bumi ini. Bulan yang selalu setia menerangi malam dan bintang yang menghiasi gelapnya malam. Desiran angin lembut sejuk yang menggoda. Hujan yang meramaikan suasana dengan aroma tanah yang menenangkan. Dan hadirnya pelangi yang indah setelah semuanya kelabu.
Semua itu.... semua itu tidak akan bisa tergantikan. Dan aku tahu, aku tidak akan pernah sendiri untuk selamanya. Kedua malaikat dikanan-kirikupun tak pernah meninggalkanku barang sedetik. Jadi, nikmat apa yang kamu dustakan???

Senin, 11 Juli 2011

What happened with "orang dewasa" (menurut pemikiranku)

Orang dewasa.....
Jujur aja, aku benar-benar bingung sama "orang dewasa" yang bisa dibilang orang tua.
Sebetulnya, apa yang mereka inginkan dan mereka pikirkan....
Semua pertanyaanku belum terjawab tentunya, pun karena aku bukan orang dewasa. Jadi, wajaar saja aku tidak tahu. Kalau dibilang, aku ingin menanyakan hal itu dari mereka. Tapi, tentu saja itu tidaak sopan! Aku tahu itu.
Kau tahu kenapa aku berbicara seperti itu? Tentu saja karena di otakku banyaak sekali pertanyaan tentang dan untuk orang dewasa.
Jelaas sajaa aku bingung......
Di suatu saat mereka menyuruhku untuk "ini" dan "itu"..... Tetapi mereka sendiri nggak seperti itu!!!
Seperti pada contohnya, "Jika sedang ada yang menyapu dirumah dan aku melewati tempat yang disapu itu, aku harus bilang "permisi" atau "maaf". Sedangkan mereka yang lewat, boro-boro mengucapkan kata sopan itu! Yang ada, main lewat aja selonong boy aja".
Jadi serba salah, pengin bilang "kok nggak bilang permisi?" tapi, takut sok menggurui.
Kalau nggak bilang juga, kesel di kitanya juga!!!
Hmm.... jadi bingung!!!
Yaaa... pantes aja kalau remaja atau anak-anak sekarang susah diatur alias susah dibilangin kalau di nasehatin! Bukannya aku sok tahu. Tapi, yang aku lihat sekarang emang keadaanya seperti itu setelah aku perhatiin dan analisa. Bagaimana tidak kalau kejadian itu terkadang terlihat didepan mata kepalaku sendiri.
Mungkiin adanya kejadian seperti ini membuatku tidak seperti itu. Menjadikan pelajaran. Tidak hanya berbicara. Tetapi juga memberi contoh. =)

Note:
Bagi orang dewasa yang membacanya, jangan tersinggung dengan tulisan ini. Karena saya tahu, tidak semua orang dewasa seperti yang saya ceritakan. Saya hanya berbagi cerita saja. Kalau anda tidak merasa, tidak usah merasa kesal. Thx :)

Sabtu, 09 Juli 2011

Marah BICARA VS Marah DIAM

 M.A.R.A.H. _ B.I.C.A.R.A
Semua orang pasti prnah mengalama satu "hal" yang baru saja disebutkan.
Marah itu biasa, semasih pada batasan yang wajar. Setiap orang pun menyalurkan amarahnya dengan cara yang berbeda-beda, bukan? Jadi, ketika orang lain marah kepadamu dengan cara yang berbeda denganmu, jangan merasa pelampiasan amarahmu itu lebih benar dripada orang itu.
Rassulullah pun pernah bersabda : "Yang paling kuat diantara kalian adalah orang yang bisa menahan amarahnya, bukan orang yang paling pintar bergulat".
Dari hadits itu sudah jelas bukan? Bahwa orang yagn paling pinar itu bukan orang yang pandai bergulat, bukan orang yang IQ-nya tinggi, dll. Belajarlah sedikit demi sedikit menahan amarah. Lama-lama kau bisa mengendalikan amarahmu. Cara menahan amarah bisa dengan cara menghindar, diam dan menenangkan diri dari orang yang menyebabkan kamu marah.
Hhmmm.... coba deh kamu sekarang berpikir sejenak. Kalau kamu lagi marah, kamu nyerocos terus kaya tanpa mikirin perasaan orang lain, tanpa mikirin perkataan apa aja yang keluar dari mulut kamu. Entah itu perkataan kasar, jorok atau nyakitin perasaan orang lain.Coba sekarang kamu bayangin jika kamu ada diposisi orang yang sedang dimarahin. Pasti rasanya nggak enak kan??? Begitu juga dengan orang yang kamu marahin.
Semua orang pasti punya kesalahan itu emang benar. Hal yang perlu kita sadari adalah "BERCERMIN".
Kita jangan hanya dekedar bisa melihat kesalahan orang lain dengan jelas. tapi, kita juga harus intropeksi diri sendiri. Itulah yang sulit. Kerugian marah bicara juga banyak menimbulkan kerugian.
Diantaranya, orang akan sakit hati dengan ucapanmu. INGAT! Luka dihati karena ketajaman lidahmu akan membekas, walaupun orang itu sudah memaafkanmu.

M.A.R.A.H _ D.I.A.M.
Jenis marah yang satu ini, berbeda dengan marah yang sebelumnya.
Seperti yang aku katakan sebelumnya. Beda orang, beda juga jenis marahnya.
Marah Diam juga bisa dibilang ngambek. Tapi, marah diam itu lebih baik daripada marah bicara.
Itu mungkin cara dia mengendalikan amarahnya.

Bwt orang yang didiamkannya. Berilah ia kesempatan dan waktu untuk menenangkan hati dan dirinya.
Bwt orang yang marah diam, jangan mendiamkan lebih dari 3 hari..... Karena pintu surga akan menolak orang yang tidak bertegur sapa sebelum ia berdamai.
Bagi orang yang terbiasa marah bicara, mungkin kurangi sediki demi sedikit bicaranya. Pilah-pilih jika bicara ketika marah, jangan sampai menyakiti perasaan orang lain. Lalu tenangkan dirimu dengan diam, menjauh dari keramaian orang-orang.
Ya... ingatlah saja! Manusia itu sumber kesalahan.
"Jangan merasa diri kita yang paling benar, dan jangan pula merasa orang yang selalu salah"
Intinya adalah "INTROPEKSI DIRI"
Niat dan Mencoba! Niscaya kau pasti bisa.... :)

Jumat, 22 April 2011

Novel. Seseorang. Kehidupan. Cinta.

Kau tahu? Semua itu sangat berpengaruh dalah hidupku.
Berpengaruh bagi suasana hati dan pikiranku.
Berpengaruh bagi jalan pikiranku dan jalan hidupku.

Novel menguak segalanya... semua rahasia yang ada didalam hatiku
Seseorang yang sangat berpengaruh bagiku. Aku tak tahu bagaimana jadinya jika aku tak bertemu dengannya. Dia mengajarkan segalanya tentang smua yang ada dibalik kehidupan dan cinta itu pasti ada tabir yang kita tak tahu maksud semua kejadian itu. Ya. Singkatnya, semua kejadian yang ada didunia itu pasti ada maksudnya. Itulah hikmah atau mungkin hidayah.

Tidak ada kebohongan sedikitpun yang aku simpan ketika aku berhadapan dengna dengan 4 kata itu. Membuatku sadar akan sesuatu. Novel adalah sesuatu yang hebat untukku. Mengajarkan dan menyadarkan aku akan suatu kejujuran. Menguak smua hal yang ada disini. Di hati ini. Buku itu mempunyai kehebatan dan efek yang luar biasa sekali bagiku. Ternyata, selama ini aku baru sadar kalau aku sendiri banyak menyimpan kebohongan tentang perasaanku sebenarnya. Sampai kedalam-dalamnya. Sampai ke lubang yang paling kecil, mungkin. Tanpa menyisakan sesuatu. Sesuatu yang aku ucapkan dan sepertinya aku sudah yakin, ternyata novelku itu membeberkan keadaan perasaanku yang sebenarnya. Aku belum ikhlas menerima keadaanku dengannya. Ya. Ternyata aku masih dan benar-benar kehilangan dia. Aku masih membutuhkannya.
Aku tahu. Aku tak boleh mengukir semua kenangan tentangnya disini atau dimanapun. Tetapi, ada dayaku??? Aku hanya berusaha melepas semua yang mengganjal semua yang ada didalam sini. Didalam hatiku. Aku hanya ingin mencoba jujur. Siapa yang tahu, jika ternyata semua ini sangat membantuku untuk mengikhlaskannya. Kau tahu? 3 tahun lamanya mungkin baru ecek-ecek. Tapi, sudah cukup membuatku mengerti. Aku tahu semuanya.
Aku banyak belajar darinya. Dia adalah guru terbaikku dan tak akan pernah tergantikan oleh siapapun. Sudah berapa kali aku coba untuk membuka hati untuk orang lain? Sudah berapa kali aku mencoba untuk mengikhlaskannya dan bibirku pun membantu mengatakan semuanya dan disusul dengan seyuman halus dibibirku? Semuanya yang aku kira, aku sudah menerima dengan hati ikhlas. Ternyata TIDAK!!! Aku SALAH!!!
Aku tidak ingin menjadi wanita yang cengeng. Aku ingin selalu bahagia. Hatiku, perasaanku, hidupku. Semuanya. Aku ingin Kau mengabulkan doanya, Tuhan.... untuk kali ini saja aku mohon...
Dan juuga beri dia kebahagiaan yang tiada tara. Aku pun ingin Kau mengabulkan doaku, Tuhan....
Rasa sakit dan rindu yang tak akan terobati jika terus seperti ini, jika Kau tak mengabulkan doa kami....
Hanya satu pinta itu yang aku minta.... saat ini.

Jumat, 25 Maret 2011

Catatan Hati seorang Teman

Sejak pertama kali aku melihatmu, kawan.... Sepertinya ada 'chemistry'  yang aku rasakan kepadamu. Aku bisa merasakan gearan itu. Kau berbeda dengan yang lain. Kau... terlihat istimewa bagiku. Kau tahu? Kau adalah yang pertama dan yang terakhir. Aku takkan pernah berharap akan menemui kembali 'kau-kau' yang lainnya. Cukup dan hanya kau saja.
Kau... yang selalu ada di setiap suka dan dukaku. Kau yang selalu bersikap dewasa menghadapiku. Ketabahan dan kesabaranmu yang selalu menyertai kedewasaanmu. Kau yang selalu bisa mengerti aku dibanding siapapun dia di dunia ini. Karena kau selalu saja bisa menebak semua isi hati dan pikiranku hanya melalui sirat mataku saja. Semua itu membuat aku tak bisa jika tak berbagi cerita denganmu. Membuatku tak bisa menutupi sesuatu apapun yang ada pada diriku. Sehingga tak ada secuil rahasia yang aku sembunyikan darimu. Semua itu membuatku selalu aman dan selalu terlindungi ketika aku bersamamu. Membuatku tak ingin melepaskan diri darimu. Ya. Bagaimana tidak? Kau adalah tipe orang yang menyenangkan. Membuat orang selalu senang ketika berada didekatmu. Membuat orang selalu ingin mengenal dirimu. itu semua karena kau mempunyai aura yang tenang dan damai. Air yang jernih dan tenang, awan yang selalu bersahabat, semilir angin yang sedang menyapa lembut, taman yang sedang berbunga. Aromanya tak pernah terlupakan dan selalu melekat.
Kau tahu??? Semua sifat yang ada pada dirimu itu sangat dan sangat berbeda denganku. Kau selalu lebih unggul dariku. Sedangkan aku? Aku yang selalu egois. Aku yang selalu keras kepala tak mau mendengar nasihat orang lain. Aku yang galak dan selalu berwajah sinis. Aku yang sangat berbeda jauh dengan dirimu. Bagaikan bumi dan langit.  Ya. Mungkin itu adalah kata pengandaian yang pantas untukku dan dirimu. Dan aku benar-benar tak tau diri. Aku yang selalu tak tahu disetiap kau butuh seseorang untuk menemanimu. Dimana aku saat itu? Hhmmm..., aku tahu. Aku memang bukan teman yang baik untukmu. Tetapi, kau selalu menyangkal itu. Kau tak pernah mengakuinya.
Sekarang.......
Kau dan aku sudah tak bersama. Bukan hal yang mudah untuk bersama kembali.
Andaikan aku bisa.... Andaikan aku mampu....
Aku akan melakukan apapun untuk membalas semua jasa dan budimu.
Tapi, apa daya yang aku bisa lakukan sekarang untukmu? NOTHING.
Satu hal yang aku yakini. Walaupun sekarang aku tak bisa melakukan sesuatu hal apapun. Tapi... suatu saat nanti. Aku akan bisa melakukan semua itu.... Semua dan apapun yang kau ajarkan padaku.... semua itu masih terekam sangat jelas di otakku. Tak peduli seberapa lama terakhir kau mengajari semua itu padaku.
Aku hanya bisa berharap dan berdoa supaya kita sama-sama diberi umur yang panjang sehingga kita bisa bertemu kembali. Walau tak bisa sepeerti dulu lagi. Dan aku sadar dan tak berharap lagi itu tak akan terjadi lagi pada kita.
Oh ya.., kau harus tahu satu lagi kawan...
Kata-kata yang selalu kau ucapkan dan semua nasihatmu itu... benar-benar sangat ajaib untukku. Semua itu masuk kedalam hati dan pikiranku. 
Kenapa aku bisa bilang ajaib? Karena hanya kau satu-satunya yang bisa melakukannya....
Sekarang, aku merindukan itu semua kawan... Semua yng ada pada dirimu yang tak akan pernah tergantikan oleh siapapun...
Aku hanya berdoa satu padamu kawan....
Semoga kau selalu bahagia. Itu sudah cukup membuatku tenang dan bahagia disini.
Seperti yang selalu kau katakan padaku.
Sederhana itu. =)


Catatan nyata seorang teman