Jumat, 25 Maret 2011

Catatan Hati seorang Teman

Sejak pertama kali aku melihatmu, kawan.... Sepertinya ada 'chemistry'  yang aku rasakan kepadamu. Aku bisa merasakan gearan itu. Kau berbeda dengan yang lain. Kau... terlihat istimewa bagiku. Kau tahu? Kau adalah yang pertama dan yang terakhir. Aku takkan pernah berharap akan menemui kembali 'kau-kau' yang lainnya. Cukup dan hanya kau saja.
Kau... yang selalu ada di setiap suka dan dukaku. Kau yang selalu bersikap dewasa menghadapiku. Ketabahan dan kesabaranmu yang selalu menyertai kedewasaanmu. Kau yang selalu bisa mengerti aku dibanding siapapun dia di dunia ini. Karena kau selalu saja bisa menebak semua isi hati dan pikiranku hanya melalui sirat mataku saja. Semua itu membuat aku tak bisa jika tak berbagi cerita denganmu. Membuatku tak bisa menutupi sesuatu apapun yang ada pada diriku. Sehingga tak ada secuil rahasia yang aku sembunyikan darimu. Semua itu membuatku selalu aman dan selalu terlindungi ketika aku bersamamu. Membuatku tak ingin melepaskan diri darimu. Ya. Bagaimana tidak? Kau adalah tipe orang yang menyenangkan. Membuat orang selalu senang ketika berada didekatmu. Membuat orang selalu ingin mengenal dirimu. itu semua karena kau mempunyai aura yang tenang dan damai. Air yang jernih dan tenang, awan yang selalu bersahabat, semilir angin yang sedang menyapa lembut, taman yang sedang berbunga. Aromanya tak pernah terlupakan dan selalu melekat.
Kau tahu??? Semua sifat yang ada pada dirimu itu sangat dan sangat berbeda denganku. Kau selalu lebih unggul dariku. Sedangkan aku? Aku yang selalu egois. Aku yang selalu keras kepala tak mau mendengar nasihat orang lain. Aku yang galak dan selalu berwajah sinis. Aku yang sangat berbeda jauh dengan dirimu. Bagaikan bumi dan langit.  Ya. Mungkin itu adalah kata pengandaian yang pantas untukku dan dirimu. Dan aku benar-benar tak tau diri. Aku yang selalu tak tahu disetiap kau butuh seseorang untuk menemanimu. Dimana aku saat itu? Hhmmm..., aku tahu. Aku memang bukan teman yang baik untukmu. Tetapi, kau selalu menyangkal itu. Kau tak pernah mengakuinya.
Sekarang.......
Kau dan aku sudah tak bersama. Bukan hal yang mudah untuk bersama kembali.
Andaikan aku bisa.... Andaikan aku mampu....
Aku akan melakukan apapun untuk membalas semua jasa dan budimu.
Tapi, apa daya yang aku bisa lakukan sekarang untukmu? NOTHING.
Satu hal yang aku yakini. Walaupun sekarang aku tak bisa melakukan sesuatu hal apapun. Tapi... suatu saat nanti. Aku akan bisa melakukan semua itu.... Semua dan apapun yang kau ajarkan padaku.... semua itu masih terekam sangat jelas di otakku. Tak peduli seberapa lama terakhir kau mengajari semua itu padaku.
Aku hanya bisa berharap dan berdoa supaya kita sama-sama diberi umur yang panjang sehingga kita bisa bertemu kembali. Walau tak bisa sepeerti dulu lagi. Dan aku sadar dan tak berharap lagi itu tak akan terjadi lagi pada kita.
Oh ya.., kau harus tahu satu lagi kawan...
Kata-kata yang selalu kau ucapkan dan semua nasihatmu itu... benar-benar sangat ajaib untukku. Semua itu masuk kedalam hati dan pikiranku. 
Kenapa aku bisa bilang ajaib? Karena hanya kau satu-satunya yang bisa melakukannya....
Sekarang, aku merindukan itu semua kawan... Semua yng ada pada dirimu yang tak akan pernah tergantikan oleh siapapun...
Aku hanya berdoa satu padamu kawan....
Semoga kau selalu bahagia. Itu sudah cukup membuatku tenang dan bahagia disini.
Seperti yang selalu kau katakan padaku.
Sederhana itu. =)


Catatan nyata seorang teman

Sabtu, 05 Maret 2011

Jurnal : Wawancara

     Sekolah Islam vs Sekolah Negeri
     Nisa Zakiah seorang reporter ingin mewawancarai Indah Setya sebagai murid SMA di sekolah Isalam yang kebetulan dia juga pernah merasakan sekolah di SMPN. Karena ingin tahu lebih jelas apa perbedaanya. Mari kita simak hasil wawancara ini

-       Perbedaan apa yang dominan. Setelah kamu mengetahui siswa yang tinggal di lingkungan sekolah yang mengedepankan nilai-nilai Islam seperti Insantama dibandingkan siswa yang sekolah di Negeri pada umumnya?
-       Perbedaan yang dominan. Tingkah laku anak-anaknya, karena mereka tidak memiliki pemahaman islam yang baik, karena pada umumnya, sekolah negeri tidak mengajarkan secara detail dan spesifik apa itu islam. Jadi pergaulannya bebas, beda dengan sekolah islam yang memang sudah diberi pemahaman yang baik dari awal.
-       Apa yang menjadi kebanggaan sekolah islam, yang membedakan sekolah islam negeri seperti MAN dengan sekolah islam terpadu?
-       Kalau setahu aku sih, perbedaan MAN dengan sekolah yang berlabelkan IT itu adalah MAN itu hanya menambahkan pelajaran agama yang lebih dari sekolah negeri, trus rata-rata peraturannya hanya diterapkan di sekolah, sedangkan kalau diluar udah nggak dipake lagi peraturannya. Misalnya disekolah pake kerudung nanti kalau udah keluar dari lingkungan sekolah kerudungnya udah nggak pake lagi. Karena kalau sekolah negeri nggak menerapkan sistem islam secara kaffah hanya menambah pelajaran agama saja, sedangkan sekolah terpadu pemahaman islamnya benar-benar diajarkan bukan hanya sekedar belajar tentang agama tetapi memahamai dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
-       Bagaimana dengan biayanya? Apakah sama saja dengan sekolah negeri atau lebih mahal?
-       Yang namanya sekolah swasta jelas lebih mahal, dari sekolah negeri. Dikarenakan sekolah swasta tidak mendapatkan subsidi pendidikan dari pemerintah. Karena sekolah swasta yang mengelolanya yayasan yang terdiri dari komunitas masyarakat. Sedangkan negeri lebih dijamin dari pemerintah jadi bayarnya nggak penuh, beda dengan swasta yang sama sekali tidak mendapat jaminan.

Jadi kesimpulannya, tidak semua sekolah yang bermotto islam sejalan dengan keadaannya. Terkadang ada sekolah yang memang menginginkan membangun anak didiknya menjadi muslim dan muslimah sejati, namun keadaan lingkungan yang buruk dan kurangnya perhatian dari guru menjadi lorong untuk anak-anak yang nakal menghasut anak-anak yang baik.
Selain itu juga, untuk menghimbau para orang tua agar lebih teliti dan cermat lagi memilihkan sekolah untuk buah hatinya, jangan sampai menyesal dikemudian hari.