Orang dewasa.....
Jujur aja, aku benar-benar bingung sama "orang dewasa" yang bisa dibilang orang tua.
Sebetulnya, apa yang mereka inginkan dan mereka pikirkan....
Semua pertanyaanku belum terjawab tentunya, pun karena aku bukan orang dewasa. Jadi, wajaar saja aku tidak tahu. Kalau dibilang, aku ingin menanyakan hal itu dari mereka. Tapi, tentu saja itu tidaak sopan! Aku tahu itu.
Kau tahu kenapa aku berbicara seperti itu? Tentu saja karena di otakku banyaak sekali pertanyaan tentang dan untuk orang dewasa.
Jelaas sajaa aku bingung......
Di suatu saat mereka menyuruhku untuk "ini" dan "itu"..... Tetapi mereka sendiri nggak seperti itu!!!
Seperti pada contohnya, "Jika sedang ada yang menyapu dirumah dan aku melewati tempat yang disapu itu, aku harus bilang "permisi" atau "maaf". Sedangkan mereka yang lewat, boro-boro mengucapkan kata sopan itu! Yang ada, main lewat aja selonong boy aja".
Jadi serba salah, pengin bilang "kok nggak bilang permisi?" tapi, takut sok menggurui.
Kalau nggak bilang juga, kesel di kitanya juga!!!
Hmm.... jadi bingung!!!
Yaaa... pantes aja kalau remaja atau anak-anak sekarang susah diatur alias susah dibilangin kalau di nasehatin! Bukannya aku sok tahu. Tapi, yang aku lihat sekarang emang keadaanya seperti itu setelah aku perhatiin dan analisa. Bagaimana tidak kalau kejadian itu terkadang terlihat didepan mata kepalaku sendiri.
Mungkiin adanya kejadian seperti ini membuatku tidak seperti itu. Menjadikan pelajaran. Tidak hanya berbicara. Tetapi juga memberi contoh. =)
Note:
Bagi orang dewasa yang membacanya, jangan tersinggung dengan tulisan ini. Karena saya tahu, tidak semua orang dewasa seperti yang saya ceritakan. Saya hanya berbagi cerita saja. Kalau anda tidak merasa, tidak usah merasa kesal. Thx :)
Senin, 11 Juli 2011
Sabtu, 09 Juli 2011
Marah BICARA VS Marah DIAM
M.A.R.A.H. _ B.I.C.A.R.A
Semua orang pasti prnah mengalama satu "hal" yang baru saja disebutkan.
Marah itu biasa, semasih pada batasan yang wajar. Setiap orang pun menyalurkan amarahnya dengan cara yang berbeda-beda, bukan? Jadi, ketika orang lain marah kepadamu dengan cara yang berbeda denganmu, jangan merasa pelampiasan amarahmu itu lebih benar dripada orang itu.
Rassulullah pun pernah bersabda : "Yang paling kuat diantara kalian adalah orang yang bisa menahan amarahnya, bukan orang yang paling pintar bergulat".
Dari hadits itu sudah jelas bukan? Bahwa orang yagn paling pinar itu bukan orang yang pandai bergulat, bukan orang yang IQ-nya tinggi, dll. Belajarlah sedikit demi sedikit menahan amarah. Lama-lama kau bisa mengendalikan amarahmu. Cara menahan amarah bisa dengan cara menghindar, diam dan menenangkan diri dari orang yang menyebabkan kamu marah.
Hhmmm.... coba deh kamu sekarang berpikir sejenak. Kalau kamu lagi marah, kamu nyerocos terus kaya tanpa mikirin perasaan orang lain, tanpa mikirin perkataan apa aja yang keluar dari mulut kamu. Entah itu perkataan kasar, jorok atau nyakitin perasaan orang lain.Coba sekarang kamu bayangin jika kamu ada diposisi orang yang sedang dimarahin. Pasti rasanya nggak enak kan??? Begitu juga dengan orang yang kamu marahin.
Semua orang pasti punya kesalahan itu emang benar. Hal yang perlu kita sadari adalah "BERCERMIN".
Kita jangan hanya dekedar bisa melihat kesalahan orang lain dengan jelas. tapi, kita juga harus intropeksi diri sendiri. Itulah yang sulit. Kerugian marah bicara juga banyak menimbulkan kerugian.
Diantaranya, orang akan sakit hati dengan ucapanmu. INGAT! Luka dihati karena ketajaman lidahmu akan membekas, walaupun orang itu sudah memaafkanmu.
M.A.R.A.H _ D.I.A.M.
Jenis marah yang satu ini, berbeda dengan marah yang sebelumnya.
Seperti yang aku katakan sebelumnya. Beda orang, beda juga jenis marahnya.
Marah Diam juga bisa dibilang ngambek. Tapi, marah diam itu lebih baik daripada marah bicara.
Itu mungkin cara dia mengendalikan amarahnya.
Bwt orang yang didiamkannya. Berilah ia kesempatan dan waktu untuk menenangkan hati dan dirinya.
Bwt orang yang marah diam, jangan mendiamkan lebih dari 3 hari..... Karena pintu surga akan menolak orang yang tidak bertegur sapa sebelum ia berdamai.
Bagi orang yang terbiasa marah bicara, mungkin kurangi sediki demi sedikit bicaranya. Pilah-pilih jika bicara ketika marah, jangan sampai menyakiti perasaan orang lain. Lalu tenangkan dirimu dengan diam, menjauh dari keramaian orang-orang.
Ya... ingatlah saja! Manusia itu sumber kesalahan.
"Jangan merasa diri kita yang paling benar, dan jangan pula merasa orang yang selalu salah"
Intinya adalah "INTROPEKSI DIRI"
Niat dan Mencoba! Niscaya kau pasti bisa.... :)
Semua orang pasti prnah mengalama satu "hal" yang baru saja disebutkan.
Marah itu biasa, semasih pada batasan yang wajar. Setiap orang pun menyalurkan amarahnya dengan cara yang berbeda-beda, bukan? Jadi, ketika orang lain marah kepadamu dengan cara yang berbeda denganmu, jangan merasa pelampiasan amarahmu itu lebih benar dripada orang itu.
Rassulullah pun pernah bersabda : "Yang paling kuat diantara kalian adalah orang yang bisa menahan amarahnya, bukan orang yang paling pintar bergulat".
Dari hadits itu sudah jelas bukan? Bahwa orang yagn paling pinar itu bukan orang yang pandai bergulat, bukan orang yang IQ-nya tinggi, dll. Belajarlah sedikit demi sedikit menahan amarah. Lama-lama kau bisa mengendalikan amarahmu. Cara menahan amarah bisa dengan cara menghindar, diam dan menenangkan diri dari orang yang menyebabkan kamu marah.
Hhmmm.... coba deh kamu sekarang berpikir sejenak. Kalau kamu lagi marah, kamu nyerocos terus kaya tanpa mikirin perasaan orang lain, tanpa mikirin perkataan apa aja yang keluar dari mulut kamu. Entah itu perkataan kasar, jorok atau nyakitin perasaan orang lain.Coba sekarang kamu bayangin jika kamu ada diposisi orang yang sedang dimarahin. Pasti rasanya nggak enak kan??? Begitu juga dengan orang yang kamu marahin.
Semua orang pasti punya kesalahan itu emang benar. Hal yang perlu kita sadari adalah "BERCERMIN".
Kita jangan hanya dekedar bisa melihat kesalahan orang lain dengan jelas. tapi, kita juga harus intropeksi diri sendiri. Itulah yang sulit. Kerugian marah bicara juga banyak menimbulkan kerugian.
Diantaranya, orang akan sakit hati dengan ucapanmu. INGAT! Luka dihati karena ketajaman lidahmu akan membekas, walaupun orang itu sudah memaafkanmu.
M.A.R.A.H _ D.I.A.M.
Jenis marah yang satu ini, berbeda dengan marah yang sebelumnya.
Seperti yang aku katakan sebelumnya. Beda orang, beda juga jenis marahnya.
Marah Diam juga bisa dibilang ngambek. Tapi, marah diam itu lebih baik daripada marah bicara.
Itu mungkin cara dia mengendalikan amarahnya.
Bwt orang yang didiamkannya. Berilah ia kesempatan dan waktu untuk menenangkan hati dan dirinya.
Bwt orang yang marah diam, jangan mendiamkan lebih dari 3 hari..... Karena pintu surga akan menolak orang yang tidak bertegur sapa sebelum ia berdamai.
Bagi orang yang terbiasa marah bicara, mungkin kurangi sediki demi sedikit bicaranya. Pilah-pilih jika bicara ketika marah, jangan sampai menyakiti perasaan orang lain. Lalu tenangkan dirimu dengan diam, menjauh dari keramaian orang-orang.
Ya... ingatlah saja! Manusia itu sumber kesalahan.
"Jangan merasa diri kita yang paling benar, dan jangan pula merasa orang yang selalu salah"
Intinya adalah "INTROPEKSI DIRI"
Niat dan Mencoba! Niscaya kau pasti bisa.... :)
Langganan:
Postingan (Atom)